Artikel

Cara Lakukan Rekonsiliasi Keuangan Agar Laporan Keuangan Lebih Akurat

Banyak pemilik usaha merasa uang mereka cepat habis, padahal penjualan sedang bagus. Setelah dicek, ternyata ada catatan yang nggak sesuai dengan rekening bank. Inilah yang membuat cash flow terasa hilang. Rekonsiliasi keuangan membantu menemukan perbedaan ini lebih cepat dan menjaga arus kas tetap sehat. 

Simak langkah mudahnya di artikel ini!

Apa Itu Rekonsiliasi Keuangan?

Rekonsiliasi keuangan adalah proses memeriksa dan membandingkan catatan transaksi bisnis dengan laporan dari bank atau penyedia pembayaran untuk memastikan semua data sesuai. Dengan begitu, Anda bisa menemukan dan memperbaiki selisih, entah karena salah input, biaya administrasi yang terlewat, atau transaksi ganda. 

Tanpa rekonsiliasi rutin, risiko kesalahan laporan, kehilangan uang, hingga potensi fraud bisa meningkat. 

Manfaat Rekonsiliasi Keuangan untuk Bisnis

Rekonsiliasi keuangan punya banyak manfaat penting, diantaranya:

  • Kontrol Keuangan Lebih Terjaga

Dengan rekonsiliasi, Anda bisa memantau setiap transaksi secara teliti. Pengecekan rutin membantu memastikan semua pengeluaran tercatat dengan benar sehingga perencanaan dan keputusan bisnis lebih tepat.

  • Cepat Deteksi Kesalahan dan Mencegah Fraud

Kadang ada saja masalah, entah entri ganda, transaksi yang kelewat, atau pembayaran yang belum masuk catatan. Lewat rekonsiliasi, hal-hal seperti ini bisa cepat ketahuan. Bahkan potensi fraud pun bisa dicegah sebelum bikin repot.

  • Laporan Keuangan Jadi Lebih Akurat

Kalau catatan internal sudah disamakan dengan laporan bank atau penyedia pembayaran, laporan keuangan Anda otomatis lebih rapi dan bisa dipercaya. Ini penting banget untuk analisis laba rugi, arus kas, sampai atur hutang piutang.

  • Meningkatkan Transparansi dan Kepercayaan

Rekonsiliasi bikin laporan keuangan lebih terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan. Manajemen jadi lebih yakin, auditor lebih mudah memeriksa, dan mitra bisnis pun makin percaya sama kinerja Anda.

  • Keputusan Strategis Lebih Mantap

Kalau data keuangan selalu up to date, Anda bisa ambil keputusan dengan lebih percaya diri. Mau rencana investasi, ekspansi, atau mengelola risiko, semuanya jadi lebih terukur.

  • Hubungan dengan Mitra Bisnis Lebih Lancar

Rekonsiliasi juga membantu Anda tahu mana tagihan yang belum dibayar atau piutang yang belum masuk. Jadi komunikasi dengan mitra bisnis lebih jelas, pembayaran lebih tepat waktu, dan hubungan pun terjaga baik.

Penyebab Utama Selisih Keuangan

Terkadang, penyebab selisih di laporan keuangan adalah human error, seperti:

  • Kesalahan Input Data

Ini masalah yang sering banget terjadi. Misalnya, Anda salah ketik nominal atau salah mencatat jenis pembayaran. Contohnya pembayaran listrik malah tercatat sebagai pembayaran PDAM dengan jumlah berbeda. Akibatnya, laporan pun jadi nggak sesuai.

  • Kembalian Nggak Sesuai

Kalau bisnis Anda masih banyak transaksi tunai, kesalahan kasih kembalian bisa bikin selisih. Kadang kembalian lebih, kadang kurang, dan ujung-ujungnya saldo kas tidak cocok dengan catatan.

  • Transaksi yang Lupa Dicatat

Satu transaksi saja nggak tercatat, baik pemasukan maupun pengeluaran, sudah cukup bikin angka di laporan berbeda dengan kas fisik atau rekening bank.

  • Kecurangan atau Penggelapan

Ini yang paling merugikan. Misalnya ada oknum yang mengubah nominal, memalsukan catatan, atau bahkan menggelapkan dana. Selisih seperti ini biasanya baru ketahuan setelah rekonsiliasi dilakukan.

  • Biaya atau Diskon yang Lupa Dicatat

Biaya administrasi, ongkir, pajak, atau diskon yang Anda kasih ke pelanggan, kalau nggak masuk catatan, pasti bikin laporan keuangan berbeda dengan laporan bank.

  • Tagihan atau Pembayaran Belum Masuk Catatan

Kadang piutang sudah dicatat, tapi uangnya belum masuk. Atau ada tagihan yang belum dibayar tapi sudah masuk laporan. Hal ini juga sering jadi penyebab selisih.

  • Gangguan Sistem atau Teknologi

Walau sudah pakai sistem digital, risiko error tetap ada. Data bisa saja nggak sinkron, entah karena bug, kesalahan sinkronisasi, atau masalah teknis lainnya.

Cara Praktis Melakukan Rekonsiliasi Keuangan

Begini tahapan simpelnya:

  • Kumpulkan Semua Data

Siapkan:

    • Buku kas atau catatan transaksi internal bisnis.
    • Laporan mutasi rekening bank.
    • Dokumen pendukung transaksi seperti kwitansi, faktur, dan bukti pembayaran.

Pastikan semua data dalam periode yang sama supaya mudah untuk dibandingkan.

  • Cocokan Setiap Transaksi

Bandingkan satu per satu transaksi yang tercatat di buku kas dengan transaksi di laporan bank. Periksa apakah jumlah, tanggal, dan keterangan transaksi sudah sama. Tandai yang sudah sesuai, lalu fokus ke yang berbeda. Proses ini membantu memastikan semua transaksi sudah dicatat di kedua sumber.

  • Cari Tahu Selisihnya

Catat selisih perbedaannya, apalagi kalau ada transaksi yang muncul di laporan bank tapi belum tercatat dalam buku kas atau sebaliknya. Identifikasi penyebabnya, seperti:

    • Cek yang sudah dicatat tapi belum dicairkan (outstanding check)
    • Setoran dalam perjalanan yang sudah dicatat di buku kas tapi belum masuk di bank
    • Biaya administrasi bank, bunga, atau denda yang belum tercatat di buku

Selidiki transaksi yang tidak jelas dan cari bukti pendukung atau klarifikasi dari pihak terkait.

  • Lakukan Penyesuaian atau Koreksi

Kalau sudah tahu penyebab selisih, segera lakukan penyesuaian di catatan internal. Misalnya, masukkan biaya administrasi atau bunga yang tercatat di bank tapi belum masuk ke buku kas. Kalau ada salah input, buat jurnal koreksi. Pastikan saldo akhir buku kas Anda sudah sesuai dengan saldo bank setelah semua penyesuaian.

  • Pastikan Saldo Akhir Sama

Setelah koreksi, bandingkan lagi saldo akhir buku kas dengan saldo bank. Kalau sudah sama, berarti rekonsiliasi selesai. Kalau masih ada perbedaan, ulangi proses pencocokan sampai benar-benar sesuai.

  • Dokumentasikan Rekonsiliasi

Catat hasil rekonsiliasi Anda dalam laporan yang jelas. Sertakan transaksi yang sudah cocok, selisih yang ditemukan, serta penyesuaian yang dilakukan. Simpan laporan ini sebagai bukti, juga untuk memudahkan audit dan referensi ke depan.

  • Biasakan Rekonsiliasi Rutin

Jangan tunggu masalah muncul baru rekonsiliasi. Biasakan lakukan secara berkala, misalnya sebulan sekali atau bahkan mingguan. Dengan begitu, keuangan Anda selalu terkontrol, dan risiko kesalahan atau kecurangan bisa ditekan sejak awal.

Tips Ampuh Supaya Rekonsiliasi Lebih Efektif

Rahasia anti pusing cek dan kelola laporan keuangan adalah dengan gabung sebagai merchant di Ezeelink. 

Anda bisa pantau pendapatan harian secara real-time serta riwayat lengkap transaksi yang sudah tercatat otomatis di sistem. Bahkan Anda bisa cek rincian settlement atau pencairan dana, jadi pengelolaan cash flow-nya lebih mudah.

Begini cara akses laporan keuangan di dashboard merchant Ezeelink:

  1. Buka situs Ezeelink atau aplikasi merchant dan masuk menggunakan username dan password yang sudah didaftarkan.
  2. Setelah login, akses halaman dashboard merchant yang menampilkan ringkasan transaksi dan pendapatan.
  3. Di dashboard, pilih menu laporan keuangan atau riwayat transaksi untuk melihat rincian setiap transaksi, termasuk jumlah penjualan, metode pembayaran, dan tanggal transaksi.
  4. Unduh laporan dalam format Excel atau PDF untuk dicetak atau disimpan sebagai arsip.
  5. Periksa status penyelesaian dana (settlement) untuk mengetahui kapan dana masuk ke rekening. Ini memudahkan pengelolaan keuangan dan rekonsiliasi laporan.

Setelahnya, Anda bisa cek rekonsiliasi keuangan dari riwayat transaksi ini dengan cara:

  1. Jumlahkan semua transaksi QRIS di catatan harian Anda, lalu pastikan sama dengan Total Penjualan Bruto di laporan Ezeelink.
  2. Salin angka di kolom Potongan Biaya Layanan (MDR) ke pembukuan Anda sebagai Biaya Operasional.
  3. Cek Dana Bersih yang Diterima di laporan Ezeelink. Angka inilah yang akan benar-benar masuk ke rekening bank Anda. Itu adalah omzet QRIS setelah dikurangi biaya layanan.

Laporan Keuangan Otomatis Tercatat Rapi dengan Ezeelink

Tanpa rekonsiliasi keuangan, setiap selisih transaksi jadi kerugian. Jadi, kenapa repot hitung manual kalau semua bisa otomatis?

Dengan Ezeelink, proses rekonsiliasi jadi simpel karena data tercatat rapi, laporan keuangan akurat, dan semua bisa dipantau tanpa stres. Apalagi Ezeelink bisa dukung pertumbuhan bisnis dengan MDR rendah, fitur multi-payment channel, sampai API payment yang fleksibel. Pastinya aman dan terpercaya karena dipantau oleh Bank Indonesia.

Nikmati kemudahan ini dengan gabung sebagai merchant. Naikkan penjualan dan pastikan keuntungan tetap utuh bareng Ezeelink! 

Hubungi kami lewat WhatsApp untuk info selengkapnya.

FAQ

  1. Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi keuangan?
    Rekonsiliasi adalah proses mencocokkan catatan transaksi bisnis Anda dengan laporan dari bank atau penyedia pembayaran, supaya datanya cocok dan nggak ada selisih.
  2. Kenapa rekonsiliasi penting untuk UMKM?
    Dengan rekonsiliasi, Anda bisa mengurangi salah catat, mencegah kecurangan, dan bikin laporan keuangan lebih akurat. Hasilnya, keputusan bisnis pun jadi lebih tepat.
  3. Seberapa sering sebaiknya rekonsiliasi dilakukan?
    Minimal sebulan sekali. Kalau bisa, lakukan tiap minggu supaya kontrol keuangan lebih ketat dan kesalahan cepat terdeteksi.
  4. Apa perbedaan rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi kas?
    Rekonsiliasi bank mencocokkan catatan transaksi bisnis dengan laporan bank, sedangkan rekonsiliasi kas fokus mencocokkan catatan kas fisik dengan pembukuan kas di perusahaan.
  5. Apa risiko jika bisnis tidak melakukan rekonsiliasi?
    Kalau rekonsiliasi diabaikan, laporan keuangan bisa berantakan. Akibatnya, ada potensi kerugian, kecurangan yang nggak terdeteksi, bahkan keputusan bisnis jadi salah arah karena datanya kurang valid.
Konsultasi Kebutuhan Bisnis Anda Gratis
Dapatkan saran personalisasi untuk kebutuhan bisnis Anda